Agar Anda memiliki gambaran arah bisnis yang jelas, dan untuk jangka panjang, penting untuk memiliki strategic planning alias rencana strategis. Rencana strategis adalah sama pentingnya dengan manajemen strategis, kalau ingin bisnis sukses dan bertahan lama.
Masalahnya, banyak pebisnis yang mulai usaha mereka tanpa memiliki rencana strategis. Penting untuk menyusun rencana strategis yang bisa dipahami semua pihak, agar bisa dieksekusi dengan baik sesuai dengan rencananya.
Di bawah ini akan kami bahas apa itu rencana strategis, manfaat, konsep, tujuan dan contoh-contohnya. Diharapkan, untuk Anda yang sedang memulai bisnis, bisa segera menyusunnya, demi kelancaran bisnis di masa sekarang dan masa depan.
Rencana Strategis Adalah?
Jadi, apa yang dimaksud dengan strategic planning atau rencana strategis? Jadi perencanaan atau rencana strategis merupakan aktivitas manajemen bisnis, dengan tujuan untuk memastikan perusahaan dan semua pihak di dalamnya, bisa bekerja sama untuk mendapatkan tujuan bisnis yang sama.
Ini adalah cara yang dilakukan perusahaan atau organisasi untuk menetapkan beberapa hal, seperti:
- Prioritas
- Fokus
- Sumber daya dan
- Memperkuat operasi.
Tidak hanya itu, rencana strategis juga bisa memastikan bahwa semua pihak yang terlihat dalam perusahaan atau organisasi bisa bersinergi dengan baik. Tidak hanya jangka pendek, namun untuk waktu yang panjang di masa-masa yang akan datang.
Kalau menurut The Hartford, rencana strategis ini adalah hal utama yang harus dilakukan, khususnya dalam pertumbuhan bisnis, jika ingin mendapatkan kesuksesan. Jika Anda ingin mendapatkannya juga, maka harus membuat penyusunan renstra (rencana strategis).
Rencana Strategis Menurut Para Ahli
Agar Anda lebih paham lebih jauh tentang rencana strategis, bisa mengecek dua pendapat para ahli di bawah ini:
1. Lorange (1980)
Menurut beliau, secara eksplisit, rencana strategis berhubungan dengan manajemen perubahan. Di dalamnya terdapat kegiatan yang mencakup beberapa proses inovasi yang mengubah perusahaan. Jadi, ketika rencana strategis tersebut tidak selaras dengan inovasi dan perubahan, itu adalah kegagalan.
2. Kerzner (2001)
Rencana strategis adalah alat manajemen yang digunakan untuk mengatur kondisi sekarang, yang diproyeksikan untuk kondisi yang akan datang. Ini adalah sebuah petunjuk, yang bisa digunakan oleh organisasi untuk melakukan kegiatan atau aktivitas bisnis 5 sampai 10 tahun mendatang.
Mengapa Harus Melakukan Perencanaan Strategis?
Jelas, rencana strategis perlu disusun, karena menawarkan banyak sekali manfaat untuk Anda sebagai pebisnis, perusahaan Anda dan semua orang yang terlibat di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari perencanaan strategis:
1. Mengkomunikasikan Rencana Strategis
Manfaat dari perencanaan atau rencana strategis adalah untuk mengkomunikasikan rencana strategis itu sendiri. Seperti yang Anda tahu, komunikasi adalah hal yang penting dalam menyusun rencana strategis. Dengan menyusunnya, Anda bisa mengkomunikasikan rencana tersebut dengan efektif.
Ketika penyusunan renstra, Anda pasti melibatkan pihak lainnya. Dengan begini, mereka yang terhubung langsung dengan bisnis akan memiliki pandangan yang berbeda untuk membuat strategi jitu. Perlu juga untuk mengajak stakeholder seperti supplier, distributor dan mitra lainnya.
2. Meningkatkan Produktivitas
Manfaat dari perencanaan strategis berikutnya adalah meningkatnya produktivitas karyawan. Pasalnya, kalau semua pihak dalam perusahaan dilibatkan, termasuk stakeholder, maka produktivitas mereka akan ikut meningkat.
Sedikit banyak, mereka akan memiliki tanggung jawab yang lebih ketika mengetahui bagaimana rencana strategis perusahaan yang akan diaplikasikan. Karenanya, mereka akan berusaha lebih baik dan meningkatkan kinerja, agar bisa mencapai target.
3. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan
Dengan melakukan perencanaan strategis, Anda bisa mengidentifikasi kekuatan perusahaan sekaligus kelemahannya. Ini adalah momen yang tepat, di mana setiap pihak bisa sharing, apa kekuatan dan kelemahan perusahaan sejauh ini.
Sebagai pemilik, Anda pun bisa review, apa saja yang telah dilakukan dengan baik, dan apa hal lain yang masih butuh perbaikan. Tentunya, yang sudah bagus semakin ditingkatkan, dan yang belum bagus segera diperbaiki.
4. Menetapkan Arah Bisnis
Tujuan akhir dari perencanaan atau rencana bisnis adalah untuk menentukan dan menetapkan bagaimana arah bisnis akan dibawa. Tentunya, diskusi yang dilakukan adalah untuk memastikan, bahwa bisnis berada di posisi yang paling tepat untuk mencapai target yang diinginkan.
Ketika ada masalah yang menghadang, perusahaan tidak akan bingung lagi, karena sudah ada acuan yang bisa diikuti. Tentunya, semuanya harus fleksibel, karena tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, namun dengan persiapan yang matang, semua bisa dilalui.
Elemen Perencanaan Strategis
Berikut ini adalah elemen-elemen yang harus ada di rencana strategis:
1. Visi
Pertama ada visi, yaitu bayangan bagaimana bisnis di masa depan, misalnya saja membuat bisnis yang go international, brand paling populer dan lain sebagainya. Hal seperti ini harus Anda sampaikan ke semua pihak, termasuk stakeholder dengan baik.
Tidak hanya itu, pastikan semua paham dengan visi perusahaan yang Anda sampaikan. Ini penting, karena visi ini menjadi apa yang ingin perusahaan capai di masa depan. Dengan memahaminya, semua orang bisa bahu membahu untuk memberikan yang terbaik.
2. Misi
Ini adalah apa yang akan dilakukan atau strategi apa yang akan diterapkan untuk mendapatkan tujuan perusahaan. Artinya adalah, apabila misi dikerjakan dengan baik dan tepat, maka visi perusahaan akan tercapai.
3. Nilai Inti
Nilai inti atau core value adalah penjelasan dan penjabaran dari nilai-nilai yang dianut dan dipegang teguh oleh perusahaan. Ini bisa mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan misi untuk mencapai visi.
4. Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari:
- Strength (kekuatan)
- Weakness (kelemahan)
- Opportunities (kesempatan)
- Threats (ancaman)
Jadi, dalam perencanaan strategis, butuh untuk menganalisis SWOT, agar tahu tindakan apa yang bisa dipakai untik mengambangkan bisnis sesuai visi dan misi.
5. Tujuan Jangka Panjang
Ini adalah hal yang harus direncanakan sesuai dengan visi, mencakup langkah yang harus dilakukan untuk mencapainya. Biasanya, di rencana strategis, tujuan jangka panjang ini dibuat untuk tiga sampai lima tahun yang akan datang.
6. Tujuan Tahunan
Selain rencana jangka panjang, penting untuk membuat rencana tahunan. Perusahaan tidak akan langsung mencapai visi, namun harus mencapainya tahun demi tahun. Tujuan tahunan harus spesifik, realistis, bisa dicapai dan berbasis waktu.
7. Rencana Aksi
Setiap tujuan jangka panjang maupun tahunan, perlu yang namanya aksi untuk mencapainya. Biasanya, rencana aksi ini berjangka pendek, hanya tiga bulanan.
Proses Perencanaan Strategis
Berikut ini akan kami jelaskan secara singkat proses untuk membuat strategic planning:
- Menentukan tujuan, dilakukan oleh departemen atau perusahaan tergantung apa tujuannya.
- Mengembangkan asumsi, membuat rencana harus berdasarkan asumsi.
- Riset berbagai cara untuk mencapai target.
- Memilih action plan, pilih rencana strategis yang paling menguntungkan.
- Mengembangkan rencana pendukung, agar rencana utama berjalan lancar.
- Penerapan perencanaan strategis, seorang manajer harus memastikan semuanya berjalan lancar.
Rencana strategis adalah aktivitas manajemen bisnis, untuk memastikan semua pihak di perusahaan, termasuk stakeholder, bisa bekerja untuk mencapai tujuan bisnis yang sama. Dengan rencana strategis ini, perusahaan bisa menentukan visi, misi, rencana jangka panjang dan lainnya.