Payment Adalah: Pengertian, Jenis-jenis dan Sistemnya

Anda mungkin sudah sering mendengar yang namanya payment, meski berasal dari Bahasa Inggris. Istilah atau kata ini memang sudah banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari. Secara harfiah, payment adalah pembayaran, mulai dari proses, cara dan aktivitas pembayaran.

Tentunya, payment tidak hanya digunakan untuk menyebut aktivitas pembayaran yang biasa. Kata ini juga acap digunakan untuk transaksi atau aktivitas ekonomi sampai transaksi bisnis. Jika diulik lebih dalam, ternyata banyak hal yang bisa dibahas dari payment.

Untuk Anda yang berkecimpung di dunia bisnis, khususnya yang berhubungan dengan pembayaran, maka wajib memahami apa itu payment dan jenis-jenisnya. Anda akan takjub bahwa ternyata ada banyak jenis payment yang sekarang digunakan di tengah masyarakat.

Payment Adalah?

Payment Adalah?

Jadi, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan payment itu? Payment adalah istilah yang berasal dari Bahasa Inggris, yang jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia, artinya adalah pembayaran. Jadi, payment yakni sebuah pembayaran, namun apakah arti payment hanya sebatas ini?

Jika dielaborasi lebih dalam, payment atau pembayaran adalah metode atau cara yang digunakan untuk melakukan pemindahan dana, agar bisa memenuhi kewajiban yang muncul, disebabkan oleh aktivitas ekonomi, seperti jual beli.

Payment atau pembayaran muncul, akibat lahirnya konsep ‘uang’, yang berfungsi sebagai metode pertukaran modern. Selain sebagai metode pertukaran alias medium of change, uang juga menjadi intermediary dalam transaksi jasa, barang sampai keuangan.

Payment, plus seluruh perkembangan metodenya, berkembang dengan mengikuti transformasi uang dengan tiga unsur penggerak, yaitu:

  • Tradisi masyarakat.
  • Kebijakan otoritas.
  • Inovasi, teknologi dan model bisnis.

Sebelum Adanya Payment

Sebelum Adanya Payment

1. Sistem Barter

Sebelum adanya alat atau metode pembayaran yang selama ini kita kenal, masyarakat masih menggunakan sistem barter. Mereka menukar barang yang mereka miliki, dengan barang milik orang lain yang tidak mereka miliki.

Masalahnya adalah, terkadang dua orang tersebut tidak sepakat dengan nilai pertukaran. Terkadang, salah satu pihak tidak terlalu membutuhkan barang yang ingin ditukarkan orang lain. Maka, muncul masalah yang menyebabkan transaksi tidak bisa dilanjutkan.

2. Uang Komoditas

Tentunya, manusia selalu punya solusi untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan mengembangkan uang komoditas. Maksud dari komoditas di sini adalah barang yang dasarnya dibutuhkan oleh semua orang, seperti gram, teh, tembakau, biji-bijian dan lain sebagainya.

Dulu, tepatnya di tahun 900 sampai 6000 SM, hewan ternak digunakan sebagai komoditas. Selanjutnya produk pertanian seperti sayuran, gandum dan tumbuhan lainnya juga dijadikan barang komoditas, tepatnya setelah muncul budaya bercocok tanam.

Kemudian, di tahun 1200 SM, alat yang digunakan untuk payment adalah uang yang masih primitif, misalnya saja cangkang hewan dan kerang. Orang-orang Tionghoa pun mulai memproduksi kerang cowrie tiruan, yang dibuat dari logam dan tembaga.

Lalu, sekitar tahun 100 SM, komoditas yang sering digunakan sebagai pembayaran adalah potongan kulit rusa putih dengan berbagai ukuran dan warna.

3. Uang Kertas

Lalu, kapan tepatnya uang kertas digunakan sebagai metode pembayaran dalam sejarah umat manusia?

Jadi, uang kertas mulai digunakan sebagai metode pembayaran tepatnya pada tahun 1661, yaitu setelah pabrik kertas berdiri pertama kali pada tahun 1150 di Spanyol. Swedia adalah negara pertama yang menggunakan uang sebagai metode pembayaran atau payment.

Payment di Indonesia

Payment di Indonesia

Bagaimana dengan sejarah payment atau pembayaran di Indonesia? Well, mengikuti negara lainnya, alat pembayaran di Indonesia pun sangat pesat dan maju. Banyak perkembangan yang telah dilalui, mulai dari alat pembayaran tunai dan alat pembayaran non tunai.

Contoh payment tunai adalah uang kertas atau logam, sedang contoh payment non tunai adalah payment berbasis kertas, seperti cek dan bilyet. Keduanya diproses menggunakan sistem kliring/settlement, sebelum menjadi uang tunai.

Selain cash dan non cash, ada yang namanya paperless payment alias pembayaran tanpa kertas. Contohnya ada banyak, yang jelas menggunakan sistem elektronik, mulai dari transfer dana, kartu kredit, kartu debit, kartu ATM dan lain sebagainya.

Payment di Era Digital

Payment di Era Digital

Di era digital seperti sekarang ini, digitalisasi di payment tidak terelakkan. Yang jelas, instrumen payment yang tersedia semakin beragam, apalagi sejak hadirnya uang elektronik yang berbasis kartu (chip based) maupun berbasis server (server based).

Pola konsumsi masyarakat yang dinamis pun memaksa sistem pembayaran yang harus selalu mobile, cepat dan aman.

  • SIM Toolkit (STK)
  • Website
  • Mobile
  • USSD (unstructured Supplementary Service Data)

Macam-macam Payment System (Sistem Pembayaran)

Selanjutnya, Anda juga harus paham apa saja sistem payment yang banyak digunakan sekarang ini. jika Anda memang aktif di dunia bisnis, pasti pernah mendengar yang namanya payment system alias sistem pembayaran.

Payment system adalah sistem yang mengatur bagaimana dana bisa dipindahkan, dari pembeli ke penjual. Dalam aplikasinya, payment system sering disamakan dengan alat pembayaran, dan tidak salah, karena sistem ini memang digunakan dalam proses pembayaran.

Dulu, yang digunakan di payment system hanyalah yang tunai, namun sekarang tidak lagi. Karena seiring berjalannya waktu, ada yang namanya payment system non tunai, yang tidak menggunakan uang. Sering disebut sebagai e-payment atau digital payment.

1. Pembayaran Tunai (Cash Payment)

Pembayaran Tunai (Cash Payment)

Pembayaran tunai atau cash payment adalah metode pembayaran kuno atau konvensional, yang menggunakan komoditas atau uang tunai. Sistem pembayaran ini sudah digunakan sejak ORI (Oeang Republik Indonesia) atau Rupiah diperkenalkan pada tahun 1946.

Sampai sekarang, sistem pembayaran ini masih sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia, terutama untuk transaksi dengan nilai yang kecil. Misalnya saja ketika Anda membeli bensin eceran di pinggir jalan, belanja di toko tetangga dan lain sebagainya.

Alasan kenapa sistem pembayaran tunai masih sering digunakan adalah jangkauannya yang memang luas. Selain itu, akses untuk mendapatkan uang tunai pun sangat mudah, sepertinya setiap orang memilikinya, uang kertas atau logam.

2. Pembayaran Non Tunai (Cashless Payment)

Pembayaran Non Tunai (Cashless Payment)

Karena cash payment dianggap tidak praktis lagi, maka muncul sistem pembayaran baru yang bernama cashless payment alias pembayaran non tunai. Cashless payment adalah metode pembayaran yang tidak menggunakan yang tunai, namun menggunakan cara digital.

Alat yang digunakan dalam sistem pembayaran non tunai adalah :

Kartu Kredit dan Kartu Debit

Keduanya dikeluarkan oleh pihak bank, merupakan cashless payment yang paling awal digunakan. Kartu debit digunakan untuk menarik uang tabungan, sesuai dengan isi saldonya. Sedangkan kartu kredit bisa Anda gunakan tanpa harus memiliki saldo di rekening.

Virtual Account

Virtual Account atau VA adalah rekening virtual, rekening yang biasa digunakan oleh perusahaan. Dengan VA, perusahaan tidak perlu melakukan konfirmasi, perusahaan tersebut akan langsung menerima informasi pembayaran.

Dompet Digital

Aplikasi yang bisa digunakan untuk transaksi, asalkan memiliki saldo yang cukup. Contoh dompet digital atau e-wallet di Indonesia adalah DANA, OVO, Gopay, LinkAja, ShopeePay dan lain sebagainya.

QRIS

Adalah Quick Response Code Indonesian Standard, yang memudahkan proses pembayaran. Pembeli hanya perlu memindai QRIS milik penjual untuk melakukan pembayaran.

Payment adalah pembayaran, metode yang digunakan untuk memindahkan dana dari pembeli ke penjual akibat munculnya jual beli. Ada dua jenis sistem pembayaran, yaitu tunai dan non tunai alias digital, seperti dompet digital, QRIS dan seterusnya.

Bagikan Postingan: