Metode penilaian investasi adalah sebuah tindakan yang menilai layak atau tidaknya suatu investasi tertentu. Hal ini jelasnya sangat penting diketahui oleh para investor.
Dengan menilai sebuah investasi, investor dapat mengetahui peluang keberhasilannya. Yang mana ini sangat penting untuk menjadi putusan apakah memilih untuk menanamkan modal, atau lebih memilih mengganti pilihan produk yang lain.
Nah, karena memang cukup krusial, kali ini kita akan membahas lebih lengkap metode-metode yang bisa dilakukan. Hal pertama yang harus diketahui tentunya adalah definisinya terlebih dahulu. Berikut adalah ulasan lengkapnya!
Definisi Metode Penilaian Investasi
Pengertian umum dari metode penilaian sebuah investasi ini sudah dijelaskan sebelumnya. Lebih lengkapnya, ini merupakan sebuah tindakan penilaian konkret dengan beberapa trik tertentu yang bisa dilakukan.
Tujuan utama dari metode penilaian seperti ini adalah untuk mengetahui apakah investasi tersebut berpotensi atau tidak untuk dilanjutkan. Ini mengapa, metode penilaian dalam investasi menjadi langkah yang sangat dasar sebelum melangkah pada step selanjutnya.
Metode penilaian ini sendiri terbagi menjadi beberapa jenis. Setiap jenis dari metode penilaian ini memiliki rumus untuk menghitung besaran peluang atau potensi investasi tersebut berhasil. Rumus ini tentunya akan memudahkan untuk para investor menghitung secara matematik.
Nah, dalam setiap metode yang tersedia tentunya juga memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Namun pada intinya semua metode memiliki fungsi untuk menganalisa potensi dari sebuah investasi.
Contoh Metode Penilaian Investasi
Metode penilaian sebuah investasi dapat dikategorikan menjadi tujuh jenis. Semuanya memiliki ciri yang berbeda baik dalam pengelolaan rumusnya, atau juga tujuan penghitungan peluang.
Dengan ciri yang diusungnya, berikut ini adalah tujuh metode penilaian tentang investasi tersebut:
1. Net Present Value
Net present value ini juga biasa disingkat menjadi NPV. Ini merupakan sebuah rasio perbedaan yang terjadi antara dua nilai. Yaitu nilai arus kas masuk dengan nilai arus kas keluar.
Rumusnya dari metode penilaian yang satu ini adalah sebagai berikut :
NPV = Nilai sekarang dari arus kas – nilai sekarang dari uang investasi
Apabila hasil dari perhitungan NPV adalah positif, maka investor bisa melanjutkan kegiatan investasinya. Namun jika sebaliknya, sebaiknya investor tidak melanjutkan investasi, dan memilih produk yang lain.
2. Payback Periode
Untuk metode yang satu ini adalah sebuah penghitungan untuk memperkirakan tempo kembalinya modal investor. Dengan tempo yang semakin singkat, tentunya probabilitas investasi tersebut dinilai bagus. Karena modal yang kembali dengan cepat seolah menjadi buktinya.
Ini merupakan sebuah metode yang paling sederhana. Itu jugalah yang menjadi kelebihan dari metode payback periode ini, yaitu proses penghitungan yang mudah untuk dipahami dan dilakukan. Bahkan tidak diperlukan latar belakang ekonomi untuk menghitung dengan menggunakan cara ini.
Investor hanya perlu menghitung hingga mencapai break even point, atau titik impas di mana modal yang ditanamkan kembali.
Rumusnya adalah sebagai berikut :
PB = Besaran Investasi : kas bersih
Setelah menghitung berapa nilai investasi dengan metode penilaian payback period PP, maka akan didapatkan hasilnya. Hasil yang didapatkan ini kemudian akan masuk dalam tingkatan yang baik serta aman apabila kurang dari lima tahun. Bahkan bisa saja hanya dalam kurun waktu bulanan.
Namun, apabila sudah lebih dari lima tahun, maka investor diharapkan untuk mempertimbangkan ulang, atau berinvestasi pada produk lainnya.
Kelemahan dari metode yang satu ini terletak pada arus uang setelah titik impas tersebut. Karena hanya berfokus pada kembalinya modal, tidak akan ada perhitungan mengenai uang setelah masa ini.
3. Average Rate of Return
Metode penilaian investasi yang satu ini juga bisa disebut dengan financial statement. Inti penghitungannya adalah dengan mengukur dari besaran laba bersih setiap tahun dari sebuah investasi terkait.
ARR ini akan menghitung besaran persentase yang didapatkan dari laba bersih dibandingkan dengan jumlah modal awal investasi. Setelah mendapatkan nilai ARR, itulah yang menjadi patokannya. Semakin tinggi, tentunya probabilitas dari investasi tersebut juga semakin bagus.
Rumusnya adalah sebagai berikut :
ARR = Rata-rata laba setelah pajak : rata-rata investasi : 100%
4. Internal Rate of Return
Metode yang satu ini juga bisa disebut dengan IRR. Ini merupakan suatu perhitungan dari tingkat bunga atau juga besaran profit yang bisa didapatkan dari pihak investasi. Rumus yang diusung cukup rumit, yaitu :
IRR = besaran bunga kecil + (NPV bunga kecil : (Jumlah pv bunga kecil – jumlah pv bunga besar)) x (bunga besar – bunga kecil)
Pada dasarnya, ini merupakan sebuah perhitungan yang membandingkan rasio NPV arus kas sekarang, dengan arus kas masa depan. Hasil nilai IRR yang tinggi, berarti menunjukkan hasil tersebut juga lebih tinggi dari modal awal investasi.
Intinya, semakin tinggi hasil nilai IRR, akan semakin layak juga investasi tersebut untuk dilanjutkan. Dan sebaliknya, jika hasil yang didapatkan rendah, maka sebaiknya tidak melanjutkan investasi.
5. Profitability Index
Contoh metode penilaian investasi yang selanjutnya adalah profitability index atau juga bisa disebut sebagai Pi. Ini merupakan metode yang merujuk pada perbandingan nilai kas di masa depan dengan nilai pengeluaran yang terjadi di masa kini. Ini berarti patokan yang digunakan adalah present value.
Berikut ini adalah rumus dari metode profitability index :
Pi = Arus kas di masa depan : besaran investasi awal
Nah, untuk melihat tingkatan probabilitas, yaitu dengan berpatokan pada hasilnya. Apabila lebih dari satu, maka probabilitas investasinya bagus, dan begitu juga sebaliknya. Apabila kurang dari satu, maka sebaiknya investor berpikir ulang untuk mencari investasi lain.
6. Discounted Payback Periode
Ini merupakan metode yang menggunakan cara menambahkan angka arus kas masuk untuk setiap tahunnya. Hal ini dilakukan hingga mencapai angka yang sama dengan jumlah investasi awal.
7. Return of Investment
Cara return of investment adalah menghitung total pengembalian dari total keseluruhan investasi. Karenanya, cara ini juga biasa disebut dengan laba investasi.
Tujuan Metode Penilaian Investasi
Hal ini sudah disebutkan pada awal pembahasan. Tujuan utama dari penilaian investasi adalah untuk mengetahui seberapa tinggi probabilitas dari suatu investasi. Namun, metode ini juga memiliki beberapa tujuan lain sebagai berikut:
1. Mendukung Kemajuan Usaha
Penilaian investasi tidak lain adalah untuk meraih keuntungan dalam berbisnis. Menghindari kerugian yang mungkin bisa terjadi. Hal ini pada akhirnya juga akan berdampak pada maju tidaknya sebuah usaha.
Tindakan investasi tentunya dilakukan untuk jangka panjang. Dengan memilih secara cermat dan tepat, maka usaha yang dilakukan tentunya juga semakin maju.
2. Mengetahui Layak Tidaknya Investasi
Seperti yang bisa diketahui sendiri, metode ini memang memiliki fungsi utama untuk menilai layak tidaknya suatu investasi. Karena ini merupakan hal yang sangat penting juga untuk investor.
Dengan ini, tentunya investor juga akan terhindar dari resiko kerugian. Perhitungan yang cermat dan tepat akan sangat membantu sekali dalam menganalisa investasi yang tepat. Modal yang ditanamkan tentunya jangan sampai hilang alias membuat investor merugi.
Metode penilaian investasi pada dasarnya memang sebuah cara penghitungan yang akan sangat membantu para investor. Dengan menemukan investasi yang tepat, modal yang ditanamkan pun dapat kembali, dan juga untung banyak!