Label produk adalah salah satu aspek yang perlu diperhatikan untuk branding produk tertentu. Seperti yang diketahui, fungsi utama dari dipasangnya suatu label pada produk adalah untuk memberikan informasi singkat terkait produk tersebut.
Meski sama-sama berperan memberikan informasi produk, label berbeda dengan kemasan. Kemasan sendiri lebih berfungsi untuk menyampaikan pesan dari produsen sementara label digunakan untuk mencantumkan informasi seperti komposisi produk dan semacamnya.
Karena itulah label bisa dikatakan sebagai aspek penting yang tidak boleh luput dalam pembuatan produk. Tetap simak ulasan berikut ini untuk mengetahui definisi label pada produk, fungsi hingga jenis-jenisnya!
Pengertian Label Produk
Secara mudahnya, label pada produk adalah bagian yang berisikan tentang informasi atau keeterangan baik berupa gambar maupun kata-kata terkait produk tersebut. Di dalam label, para produsen biasanya juga mencantumkan nama brand, logo, kode produksi, kualitas, hingga bahan pembuatnya.
Pada brand label inilah para konsumen bisa mengetahui detail barang yang akan dibeli. Mulai dari tanggal kadaluarsa, legalitas produk, komposisi, hingga berat produk. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk memilih barang yang sesuai dengan keinginannya mulai dari harga hingga komposisinya.
Karena pada beberapa produk tertentu, konsumen mungkin harus benar-benar mengecek komposisinya lagi untuk memastikan kehalalan produk atau cocok tidaknya bahan tersebut dengan pembeli.
Tidak adanya informasi komposisi hingga tanggal kadaluarsa bisa menyebabkan beberapa masalah tertentu. Salah satunya yaitu konsumen tidak bisa selektif dalam memilih produk yang mungkin saja bisa memicu alergi yang dimilikinya.
Jenis-Jenis Label Produk serta Fungsinya
Dalam mempelajari label pada produk, Anda juga perlu mengetahui bahwa terdapat berbagai jenis label barang yang ada di pasaran. Jenis label nantinya dapat disesuaikan dengan jenis produk yang akan dipasarkan atau tampilan yang ingin ditonjolkan.
Adapun berbagai jenis label pada produk beserta fungsinya terangkum dalam poin-poin berikut:
1. Front Label
Selaras dengan namanya, front label adalah jenis label yang ditempatkan pada bagian depan produk. Biasanya label jenis ini memuat lebih banyak deskripsi produk mulai dari logo brand, merek, hingga deskripsi produk yang lebih mendetail.
Kelebihan dari jenis label ini adalah produk bisa lebih mencolok dan menarik perhatian konsumen serta dapat memuat informasi lebih banyak dan mendetail. Sementara kekurangannya adalah label depan yang biasanya berukuran cenderung besar kurang cocok untuk produk-produk mini atau mungil.
2. Back Label
Berkebalikan dengan jenis sebelumnya, penempatan back label terletak di bagian belakang produk. Label ini umumnya mencantumkan informasi penting mulai dari bahan baku, logo sertifikasi, tanggal expired, serta instruksi penggunaan produk.
Tujuan label jenis ini adalah untuk membantu para calon membeli dalam memahami produk yang ingin dibeli. Pasalnya logo sertifikasi mulai dari sertifikasi halal hingga BPOM terkadang menjadi aspek nomor satu bagi pembeli.
3. Hang Tag Label
Jika Anda tertarik mencari label produk untuk aksesori atau pakaian, maka jenis yang paling cocok adalah hang tag label. Sesuai dengan namanya, label ini adalah jenis yang ditempatkan di bagian luar produk. Adapun berbagai informasi yang tercantum biasanya berisikan harga, merek, serta instruksi perawatan.
Untuk produk berupa pakaian dan semacamnya, hang tag label akan sangat memudahkan pembeli dalam mengenal deskripsi penting barang tersebut. Selain itu posisinya yang berada di luar kemasan juga akan membuat produk lebih menonjol dan eye catching.
4. Neck Label
Berasal dari Bahasa Inggris neck yang berarti leher, jenis label satu ini memanglah ditempatkan di bagian leher kemasan atau leher botol. Karena itulah neck label adalah pilihan yang sangat tepat jika Anda sedang memasarkan produk dalam kemasan botol atau yang mirip dengan itu.
Biasanya label jenis ini berbentuk panjang sehingga bisa melingkari leher botol. Adapun informasi yang tertera di dalamnya berupa merek hingga logo brand.
5. Lid Label
Saat menemui produk kosmetik atau makanan, tidak jarang terdapat label yang ditempel di atas produk. Label seperti ini termasuk dalam jenis lid label. Adapun fungsinya yaitu untuk memudahkan konsumen dalam mengenali suatu produk pada sekali lihat tanpa harus mengambil atau membolak-balikkannya.
Karena itulah mayoritas lid label hanya mencantumkan merek serta logo produk secara penuh tanpa dilengkapi dengan deskripsi lengkap produk yang lainnya. Ini karena deskripsi produk biasanya akan dicantumkan dalam label yang dipasang di tubuh produk.
6. Wrap Label
Wrap label adalah jenis label produk yang bisa dikatakan merupakan pelengkap dari lid label. Pasalnya wrap label di desain agar bisa melilit atau mengelilingi kemasan produk dan biasa dipasang di bagian badan produk.
Dalam label ini akan dicantumkan berbagai informasi seperti logo produk, merek, serta deskripsi lengkap produk. Karena jenisnya yang tidak cocok ditempel di bagian atas produk, maka wrap label dapat dikombinasikan dengan lid label.
7. Quality Seal
Jika Anda mengamati contoh label makanan hingga minuman yang ada di pasaran, maka mungkin sudah tidak asing lagi dengan quality seal. Selaras dengan namanya, label ini ditempelkan pada suatu produk untuk menunjukkan bahwa produk tersebut telah lolos uji dan memenuhi standar tertentu.
Quality seal biasanya diletakkan di bagian belakang produk atau dekat bagian bawah kemasan. Meski lebih sering digunakan untuk produk makanan dan minuman, label ini juga kerap digunakan untuk produk kosmetik serta elektronik.
Tips Membuat Label yang Baik dan Benar
Terkesan sepele, sejatinya terdapat berbagai aspek serta hal yang perlu diperhatikan dalam membuat label suatu produk. Agar bisa membuat label dengan baik dan benar, simaklah berbagai tipsnya di bawah ini:
1. Memilih Software yang Dikuasai
Proses pembuatan label tentu tidak terlepas dari software yang ada saat ini. Untuk mendapatkan efek visual yang menarik dan sesuai ekspektasi, maka disarankan untuk menggunakan software yang paling dikuasai.
Beberapa software yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan logo antara lain CorelDraw, Adobe Illustrator, Canva, hingga InShot. Namun jika merasa tidak memiliki skill dalam bidang tersebut, maka bisa memesan di pihak yang ahli dalam bidangnya.
2. Memilih Jenis Label yang Tepat
Selanjutnya Anda juga perlu cermat dalam memilih jenis label produk yang tepat. Dari 7 jenis label yang telah disebutkan dalam penjelasan sebelumnya, pilihlah yang paling cocok dan sesuai dengan jenis produk serta tampilan yang diinginkan.
3. Isi Label
Dalam menentukan isi informasi yang dicantumkan dalam label, produsen tidak boleh gegabah. Semua harus benar-benar telah dicek kembali untuk detail informasi yang akurat dan relevan dengan produk. Selain itu sesuaikan isi label dengan jenis label yang digunakan untuk produk.
Misalnya saja untuk lid label, maka deskripsi produk seperti instruksi penggunaan serta komposisi tidak disarankan di tempatkan di dalamnya. Karena nantinya yang ada tulisan akan sangat kecil hingga sulit untuk dibaca.
Selain berbagai tips di atas, Anda juga bisa mulai mencari contoh-contoh label produk yang ada di internet atau langsung mengamati brand label kompetitor jika berniat membuatnya. Pastikan telah memahami definisi label pada produk itu sendiri serta mengerti jenis-jenisnya yang telah dijelaskan seperti di atas, ya!