Dalam menjalankan sebuah bisnis, penting untuk menjalankan anggaran yang transparan dan akurat. Salah satu metode pengaturan dana yang bisa dilakukan bisnis atau organisasi adalah anggaran fleksibel. Jika dijalankan dengan baik, perkiraan biaya dan tingkat produktivitas pun akan meningkat.
Pada dasarnya, pengaturan anggaran penting dilakukan agar bisnis yang dijalani tetap bertahan dan berkembang. Anggaran yang tepat akan membuat produktivitas menanjak secara signifikan. Terlebih untuk anggaran yang bersifat fleksibel dapat beradaptasi dengan fluktuasi di masa depan.
Pengertian
Berdasarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), disebutkan bahwa anggaran fleksibel merupakan dana yang dapat menerima jika sewaktu-waktu terjadi perubahan biaya. Disebut fleksibel juga karena dalam perjalanan bisnis bisa terjadi perubahan perhitungan anggaran.
Dengan demikian, anggaran yang fleksibel merupakan anggaran yang mampu beradaptasi dengan perubahan aktivitas dan produksi pada perusahaan atau organisasi. Biasanya anggaran seperti ini bersifat lebih modern dan fungsional. Terlebih jika dibandingkan dengan anggaran statis di dalamnya.
Tujuan
Dalam mempelajari anggaran yang bersifat fleksibel di perusahaan, penting untuk mengetahui tujuannya terlebih dahulu. Sebenarnya, apa saja tujuan menerapkan metode anggaran ini di perusahaan atau organisasi?
1. Menghitung Aktivitas Pembiayaan Bisnis
Perlu diketahui bahwa tujuan anggaran yang bersifat fleksibel bisa menghitung aktivitas pembiayaan yang lebih baik. Terlebih untuk beberapa bisnis yang berbeda, biasanya akan dijabarkan berapa banyak dana yang harus dibelanjakan.
Terutama untuk berbagai macam pengeluaran yang terjadi pada periode tertentu di perusahaan. Biasanya jumlah royalti yang diberikan cukup bervariasi, hal ini sudah termasuk perubahan pada sistem operasi bisnis.
Pengendalian biaya dengan anggaran fleksibel di perusahaan bisa menjadi ide tepat, namun tetap tergantung jenis bisnisnya.
2. Membuat Anggaran Lebih Aktual
Tujuan anggaran fleksibel selanjutnya yaitu agar manajer keuangan dapat merujuk anggaran yang memiliki akurasi tinggi. Terutama jika dibandingkan dengan hasil aktual dan anggaran yang sudah direncanakan. Hal ini menjadi penyebab anggaran yang bersifat fleksibel bisa disesuaikan dengan baik.
Terutama jika dibandingkan dengan tingkat volume dan aktivitas produksi yang dilakukan. Pemilik biaya nantinya akan lebih dipermudah dalam menentukan anggaran dengan cara menganalisis biaya variabel.
3. Mengatasi Pengeluaran Berlebihan
Pada dasarnya, tujuan anggaran yang bersifat fleksibel yaitu dengan mengidentifikasi area yang bersifat efektif. Jika terdapat kinerja buruk, maka sebaiknya segera dievaluasi untuk rencana berikutnya.
Untuk mencapai tujuan seperti ini, pihak manajemen perusahaan harus berhati-hati dan teliti. Terutama ketika membandingkan statistik antara anggaran dan kinerja aktual perusahaan.
Jenis-Jenis
Bagaimana sebuah perusahaan bisa menghasilkan beberapa jenis anggaran sekaligus? Sebenarnya, fleksibilitas seperti ini bersifat dasar dan canggih. Selain itu, rencana anggaran juga tergantung kebutuhan perusahaan. Perhatikan tiga jenis anggaran yang bersifat paling umum berikut ini.
1. Dasar
Sesuai dengan namanya, jenis anggaran yang bersifat fleksibel ini hanya untuk bagian dasar saja. Artinya, pengeluaran perusahaan berubah secara langsung dan tergantung dengan pendapatannya. Sebenarnya, anggaran dasar bisa disusun berdasarkan persentase yang berbeda.
Hal ini karena tergantung dari pendapatan yang dihasilkan. Selain itu, jenis anggaran ini dimanfaatkan untuk menunjukkan berapa biaya per unit. Biasanya dalam dunia bisnis dikenal dengan persentase penjualan.
2. Menengah
Biasanya jenis anggaran ini memperhitungkan pengeluaran lebih dari pemasukan yang didapatkan perusahaan. Adapun jenis anggaran seperti ini biasanya berkaitan dengan aktivitas selain pendapatan. Misalnya biaya polis asuransi bisnis yang ternyata berbeda-beda, tergantung jumlah pegawainya.
3. Tingkat Lanjut
Anggaran yang bersifat fleksibel tingkat lanjut ini biasanya memperhitungkan jenis dan rentang biaya per kategori anggaran. Jenis anggaran ini juga bersifat dinamis, hal ini disesuaikan dengan pengeluaran aktual perusahaan.
Bentuk-Bentuk
Bagaimana sebenarnya anggaran yang bersifat fleksibel digambarkan? Pada dasarnya, jenis perencanaan ini bisa dibentuk menjadi tiga jenis, yaitu formula, tabel, dan grafik.
1. Formula
Bentuk formula dari anggaran yang bersifat fleksibel biasanya disiapkan secara jelas. Tidak hanya itu, penggambarannya juga biasanya hanya berupa elemen dan variabel yang bersifat tetap.
2. Grafik
Anggaran yang bersifat fleksibel ada pula yang berbentuk grafik. Biasanya bentuk seperti ini seringkali digunakan karena metode yang diambil yaitu kuantifikasi. Biasanya bisa menghitung dan mengukur aktivitas dan biaya yang berkaitan di dalamnya.
3. Tabel
Bentuk anggaran tabel akan memudahkan seseorang melihat biaya untuk setiap item. Terutama pada tingkat produktivitas yang berbeda sesuai kebutuhan perusahaan. Namun, perlu diingat bahwa anggaran seperti ini tidak menonjolkan elemen tetap maupun variabel.
Keuntungan Menerapkan Anggaran Fleksibel
Terdapat beberapa keuntungan yang bisa didapatkan perusahaan jika menerapkan metode anggaran seperti ini. Hal ini penting dipelajari, terutama bagi yang ingin menaikkan profit bisnis dengan anggaran efektif.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa keuntungan yang didapatkan dari anggaran yang bersifat fleksibel.
1. Penyesuaian Berdasarkan Biaya dan Margin
Keuntungan seperti ini akan didapatkan bagi perusahaan yang bersifat realistis. Terutama jika mengambil prinsip berdasarkan margin keuntungan dan evolusi biaya tertentu. Meskipun anggaran seperti ini bersifat statis, namun tetap memperhitungkan peningkatan dan pengurangan biaya di dalamnya.
2. Dapat Mengontrol Biaya Menjadi Lebih Baik
Proses penganggaran seperti ini memungkinkan bisnis yang digeluti merencanakan perubahan biaya tertentu. Misalnya ketika terjadi penjualan yang jauh lebih rendah dibanding perkiraan sebelumnya. Tidak hanya itu, anggaran seperti ini biasanya juga bisa memperkirakan persentase di periode terbaru.
3. Memberikan Potensi Naiknya Pendapatan
Bagaimana jika anggaran bersifat statis? Tentunya, biaya yang diatur tidak dapat diubah begitu saja. Hal tersebut akan mencerminkan peningkatan antara anggaran dan penjualan. Alhasil, bisnis yang digeluti akan bersifat lebih baik, terlebih bagi yang ingin meningkatkan pemasaran.
Risiko Menerapkan Anggaran Fleksibel
Adakah kekurangan menggunakan anggaran yang bersifat fleksibel? Pada dasarnya, setiap metode anggaran memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Jadi, sebaiknya kenali lebih dalam tentang alat akuntansi ini agar bisa membantu Anda menemukan tipe anggaran yang paling tepat untuk perusahaan.
1. Tidak Membandingkan Pendapatan secara Ideal
Sebenarnya, hal seperti ini bisa terjadi karena penyesuaian yang dilakukan secara berkala. Padahal, tindakan ini penting dilakukan untuk mendeskripsikan pendapatan bisnis yang terjadi saat ini.
Perlu diingat bahwa tipe anggaran seperti ini tidak dapat dipakai untuk membandingkan biaya dengan pendapatan sebenarnya. Jika hal seperti ini dibiarkan, maka akan menyulitkan pendapatan perusahaan sehingga menjadi di bawah ekspektasi.
2. Tidak Selalu Berlaku di Semua Bidang Bisnis
Sayangnya, jenis bersifat fleksibel terkadang tidak memberikan manfaat di beberapa bisnis. Terutama untuk bisnis yang hanya memiliki proporsi biaya besar.
3. Rumus yang Kompleks
Sayangnya, anggaran fleksibel akuntansi manajemen memang bersifat cukup rumit. Bagaimana tidak, biayanya dikeluarkan secara konstan dan harus dimasukkan ke dalam anggaran yang bersifat tetap. Jika menghitung setiap pengeluaran yang ada, maka hal ini cukup memakan waktu.
Dengan menerapkan anggaran fleksibel, pendapatan perusahaan memang bisa saja meningkat. Sayangnya, hal ini bukan sesuatu yang bersifat pasti karena tergantung dari jenis bisnis yang dilakukan. Penting untuk memahami hal ini mengingat setiap bidang bisnis memang memiliki anggaran berbeda.