Pabrik adalah salah satu tempat yang menyediakan banyak lowongan kerja. Terutama pabrik yang bergerak di bidang industri. Proses produksi dalam pabrik industri memiliki berbagai elemen penting, salah satunya adalah orang dengan tugas operator produksi.
Operator produksi merupakan posisi yang bisa dilamar dii sebuah pabrik. Posisi ini juga sering dibutuhkan demi kelancaran kegiatan produksi. Jika Anda tertarik ingin melamar posisi ini, maka sebaiknya pahami terlebih dahulu bagaimana seluk beluk dari seorang operator produksi.
Pengertian Operator Produksi
Operator produksi adalah posisi pekerjaan dalam sebuah industri yang bertanggung jawab dalam pengoperasian mesin untuk menghasilkan sebuah produk. Proses ini dimulai dari pengolahan bahan mentah sampai bahan setengah jadi atau barang jadi.
Posisi pekerjaan ini memegang peran penting pada sebuah pabrik industri. Karena seorang operator produksi adalah faktor penentu dari kualitas produk yang dibuat pabrik. Sebagian besar orang yang bekerja pada posisi ini biasanya ditempatkan di pabrik atau warehouse.
Posisi operator produksi juga membutuhkan banyak tenaga kerja karena kebutuhan konsumen yang semakin meningkat. Posisi ini akan memiliki tanggung jawab yang besar bagi pabrik dengan reputasi tinggi. Sehingga kualifikasi yang dipenuhi cukup tinggi.
Tugas Operator Produksi
Tugas dan kewajiban operator produksi adalah memantau dan memegang kendali proses produksi dari awal samapi akhir. Oleh sebab itu, pada posisi ini terbagi menjadi beberapa bagian agar pekerjaannya menjadi lebih mudah. Setidaknya ada lima tugas utama bagi seorang operator.
1. Hadir saat Briefing
Briefing adalah pertemuan singkat untuk menjelaskan operasional pabrik. Biasanya briefing dilakukan pada setiap pagi hari. Briefing dipimpin oleh seorang kepala bagian mesin produksi. Tujuan dari briefing adalah untuk menerangkan pekerjaan yang harus dilakukan pada hari itu.
Selain memaparkan kegiatan hari ini, briefing juga menjadi sarana evaluasi pekerjaan di hari sebelumnya. Setelah menyelesaikan briefing, operator produksi akan melanjutkan tugasnya dengan mempersiapkan material untuk proses produksi hari itu.
2. Mengoperasikan Mesin Produksi
Sesuai namanya, tugas operator produksi adalah mengoperasikan mesin produksi. Setelah selesai proses briefing, karyawan akan langsung menuju pos masing-masing. Pada pos tersebut ada bagian mesin yang harus dioperasikan.
Pengoperasian mesin dimulai dari proses menghidupkan mesin, mengoperasikan, mengamati kinerja mesin, dan yang terakhir mematikan mesin produksi.
3. Memantau Mesin Produksi
Saat mesin bekerja, seorang operator tidak akan lepas tangan dan meninggalkan mesin. Operator akan terus memantau mesin untuk memastikan kinerja mesin tetap optimal dan tidak mengalami masalah saat proses produksi berlangsung.
Operator juga harus melakukan perawatan rutin pada mesin agar terhindar dari kerusakan yang menghambat proses produksi. Jika mesin bermasalah, seorang opetator bisa menghubungi teknisi mesin untuk mendapatkan penanganan segera.
4. Memastikan Produktivitas Mesin
Operator produksi juga harus memastikan produktivitas dari mesin. Karena pabrik memiliki target produksi harian yang harus dicapai. Oleh sebab itu, operator harus memastikan kinerja mesin sudah berjalan sesuai dengan SOP dari pabrik.
Apabila proses produksi berjalan dengan benar dan tepat, maka hasil produksi juga memiliki kualitas yang baik. Produktivitas ini harus benar-benar dijaga agar proses produksi bisa berjalan lancar dan target pabrik bisa tercapai.
5. Membuat Laporan
Kewajiban terakhir dari seorang operator produksi adalah membuat laporan data produksi, baik laporan harian atau bulanan. Laporan ini berisi informasi kinerja dari setiap operator yang bekerja. Laporan ini akan dievaluasi oleh bidang produksi dan akuntan produksi.
Untuk isi laporan data produksi mencakup hal-hal berikut:
- Kualitas produk
- Jenis produk yang dibuat
- Keterangan jam lembur karyawan
- Dan keterangan tambahan lainnya
Tanggung Jawab Operator Produksi
Selain kewajiban di atas, operator produksi juga memiliki tanggung jawab yang harus dilakukan yang beriringan dengan tugasnya. Seorang operator harus melakukan proses kerja yang sesuai ketentuan perusahaan atau yang diberikan pada saat briefing.
Operaror produksi juga harus menjalankan seluruh aktivitas kerjanya sesuai SOP perusahaan dan sanggup mencapai target yang ditentukan perusahaan. Setelah bekerja, operator harus membersihkan lingkungan kerja dan memastikan keamanannya.
Selepas itu, memastikan orang yang bertugas pada shift selanjutnya memahami setiap tugas yang disampaikan pada saat briefing. Terakhir, operator harus menuliskan laporan kerja secara baik dan benar.
Cara Menjadi Operator Produksi dan Kualifikasinya
Bagi Anda yang berminat untuk mengisi posisi operator produksi, maka latar belakang pendidikannya harus linear. Perusahaan biasanya merekrut lulusan D3 atau S1 untuk mengisi posisi ini. Beberapa jurusan yang biasa menjadi opsi adalah Teknik Mesin, Teknik Industri, Teknik Elektro, dan Kimia.
Selain jenjang pendidikan, seorang pelamar harus memiliki keahlian di bawah ini jika ingin mengisi posisi operator produksi. Keahlian ini akan memperlancar Anda dalam melaksanakan tugas operator produksi. Keahlian tersebut diantaranya:
1. Bekerja di Bawah Tekanan
Tidak jarang pabrik industri di bidang retail akan mendapatkan pesanan dengan jumlah yang banyak. Oleh sebab itu, seorang operator harus sanggup mengerjakan tugasnya secara menyeluruh tanpa mengabaikan SOP yang berlaku dan kualitas barang.
Kesalahan dan ketidakpuasan konsumen bisa menjadi masalah besar. Semakin banyak pesanan, maka semakin besar tekanan yang bisa didapatkan untuk menyelesaikan seluruh pesanan dari konsumen.
2. Disiplin dalam Bekerja
Operator produksi yang disiplin memiliki performa stabil di lapangan. Sikap disiplin bisa menjadi pembeda antara Anda dengan pesaing pelamar kerja. Sikap ini juga yang membuat perusahaan tetap mempertahankan Anda sebagai karyawan.
Kedisiplinan akan membantu meningkatkan produktivitas karyawan dan menjadi tolak ukur kinerja yang dilaporkan langsung kepada kepala operator.
3. Komunikasi Interpersonal
Keahlian berkomunikasi juga dibutuhkan saat menjadi operator produksi. Sebagai operator, Anda akan bekerja dengan tim dan melakukan koordinasi selama jam kerja. Misalnya membagi dan menentukan job desc yang akan dilakukan di hari itu.
4. Pengetahuan Teknis dan Produksi
Pengetahuan tentang mesin dan peralatan, meliputi desain, fungsi, perbaikan, dan perawatan. Selain itu pengetahuan tentang bahan mentah, proses produksi, kontrol kualitas, biaya, dan teknik lain untuk memaksimalkan proses produksi barang.
5. Berbahasa Inggris
Pengetahuan tentang bahasa Inggris juga penting bagi seorang operator produksi. Kemampuan mengartikan bahasa per kata, tata bahasa, komposisi bahasa memiliki peran yang penting. Sebab, kebanyakan mesin masih menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
6. Analisa Kontrol Kualitas
Disamping pengetahuan tentang proses produksi dan teknis mesin, seorang operator produksi juga harus mampu menganalisa kualitas produk. Termasuk melakukan tes dan inspeksi produk, layanan, dan proses dalam rangka mengevaluasi kinerja atau kualitas.
Rentang Gaji Operator Produksi
Berbicara tentang gaji, operator produksi memiliki gaji yang terbilang besar. Besarnya gaji ini dipengaruhi oleh faktor latar belakang pendidikan dan besarnya tekanan yang diberikan oleh perusahaan. Kisaran gaji yang bisa didapat dari posisi ini mulai dari Rp4.000.000.
Operator produksi adalah salah satu posisi vital dalam sebuah pabrik industri. Tanpa mereka, kegiatan produksi dari sebuah pabrik akan mengalami kendala bahkan terhambat. Bisa dikatakan, inti tugas operator produksi adalah memastikan produktivitas mesin agar target perusahaan tercapai.
Pekerjaan ini juga tidak bisa dilakukan secara sendiri, mengingat mesin memiliki berbagai bagian yang harus dipantau. Mereka memikul beban yang besar sehingga wajar saja gajinya tergolong tinggi. Tertarik untuk melamar posisi ini?