Bagi Anda yang sering membeli barang secara online, tentu tidak asing lagi dengan sistem Cash on Delivery atau COD. Sistem ini banyak dipilih saat ini karena memungkinkan pembeli untuk membayar pesanan mereka setelah produk atau barang tersebut sudah ada di tangan.
COD dianggap lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap para penjual di tengah banyaknya kasus penipuan yang marak terjadi. Meskipun demikian, banyak juga di antara pembeli yang sebenarnya tidak paham sistem pembayaran COD yang sebenarnya.
Alhasil, banyak pula kasus dimana pembeli tidak ingin membayar barang setelah diterima dengan alasan tidak sesuai dengan pesanan. Padahal sistem Cash on Delivery tidak mengizinkan pembeli untuk membuka barang yang dikirimkan seller sebelum membayarnya pada kurir.
Pengertian Cash on Delivery atau COD
Secara sederhana, COD diartikan sebagai pembayaran produk yang dilakukan saat penjual dan pembeli bertemu secara langsung. Dulu, sistem COD melibatkan penjual dan pembeli yang bertemu di suatu tempat kemudian pembeli mengecek barang dan membayarnya jika sudah sesuai.
Sistem pembayaran Cash on Delivery ini menggunakan uang tunai. Akan tetapi, seiring perkembangan digitalisasi bisnis, konsep COD semakin bergeser dan tidak lagi melibatkan penjual secara langsung. Kini, kehadiran pengantar paket (kurir) menjadi perantara yang menerima bayaran produk.
Setelah itu, kurir akan menyerahkan uang yang diterima dari pembeli ke kantor ekspedisi yang selanjutnya akan diteruskan ke marketplace. Penjual kemudian mengonfirmasi produknya sudah dibayarkan sesaat setelah marketplace menerima bayaran tersebut dan proses COD selesai.
Sama halnya dengan sistem pembayaran lainnya, Cash on Delivery juga membebankan kepada pembeli biaya ongkos kirim (ongkir). Biaya tersebut akan ditambahkan dari harga produk dan dibayar bersamaan kepada kurir. Namun, jika Anda mendapatkan gratis ongkir, maka tidak perlu membayar.
Kelebihan COD
Jika dibandingkan dengan sistem pembayaran lainnya, COD cenderung lebih banyak dipilih oleh para pembeli. Hal ini disebabkan karena sistemnya yang berbeda dengan yang lain dimana pembayarannya dilakukan setelah barang diterima. Nah, beberapa kelebihan utama dari sistem COD diantaranya:
1. Praktis
Cash on Delivery menawarkan sistem yang praktis kepada para pelanggan. Hal ini disebabkan karena Anda dapat membayar barang yang sudah dibeli secara tunai kepada kurir, tanpa adanya persyaratan memiliki rekening atau e-wallet terlebih dahulu.
Pelanggan bisa memesan produk apapun yang memungkinkan pembayaran dengan sistem COD. Setelah itu, hanya perlu menunggu kurir mengantarkan barang ke rumah dan membayarnya dengan uang tunai. Jangan khawatir, jumlah uang yang harus disediakan sudah tertulis dalam pesanan.
Adapun jika terjadi ketidaksesuaian, pelanggan bisa melaporkan hal tersebut ke pihak penjual. Meskipun demikian, kondisi tersebut sangat jarang terjadi kecuali kurir menaikkan harga yang tidak seharusnya dilakukan. Namun, Anda memiliki hak untuk menolak dan menyampaikannya pada penjual.
2. Sebagai Media Promosi
Sistem COD yang dianggap berbeda dengan pembayaran lainnya menjadi daya tarik utama bagi suatu bisnis. Umumnya, saat mencari barang di marketplace, orang-orang memberikan filter dimana produk tersebut bisa dibeli dengan cara Cash on Delivery atau COD.
Dengan begitu, target pelanggan menjadi lebih luas karena lebih memudahkan pembeli untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Bahkan, jika barang tersebut datang 2-3 kemudian, pembeli masih memiliki waktu untuk menyiapkan uang demi membayar barang yang sudah dipesannya.
3. Membangun Kepercayaan Pembeli
Penipuan yang terjadi di sosial media bahkan marketplace semakin hari semakin banyak. Hal ini membuat para pembeli harus lebih selektif dalam memilih toko atau penjual yang benar-benar bisa dipercaya. Nah, penawaran sistem COD secara otomatis dapat membangun kepercayaan pembeli.
Anda tidak perlu membayar barang terlebih dahulu sebelum barang tiba. Namun, pembayaran tersebut akan dilakukan setelah barang yang sudah dipesan diantarkan dan diterima secara langsung. Jadi, tidak ada keraguan jika barang tersebut tidak jadi dikirim dan uang habis sia-sia.
4. Kondisi Barang Terjamin
Berbelanja dengan sistem COD memberikan jaminan akan barang tiba di tangan pembeli dalam kondisi yang baik. Penjual menjadi lebih berhati-hati karena barang tersebut belum dibayar dan jika tiba dalam kondisi rusak membuat pembeli tidak ingin membayar sekaligus membuat penjual menjadi rugi.
Meskipun demikian, sistem pembayaran lain selain COD juga selalu memaksimalkan pengiriman dengan menjaga kondisi barang. Bahkan, beberapa penjual memberikan layanan pengembalian (retur) atas barang yang sudah diterima pembeli namun dalam keadaan tidak bagus/rusak.
Kekurangan COD
Meskipun banyak menjadi pilihan para pembeli, namun juga ditemukan beberapa masalah dalam sistem Cash on Delivery. Hal inilah yang membuat pelanggan lain lebih memilih sistem pembayaran lain. Adapun beberapa kekurangan yang dimiliki oleh sistem COD diantaranya sebagai berikut.
1. Pencatatan yang Sulit
Pencatatan keuangan sistem COD tergolong cukup sulit bagi para penjual. Sistem pembayaran Cash on Delivery yang membuat pelanggan membayar pesanan dengan cara tunai mengharuskan pencatatannya dilakukan secara manual.
Tidak hanya itu, barang yang dikirim juga tidak langsung mendapatkan bayaran. Akan tetapi, harus menunggu hingga barang tersebut diterima oleh pembeli lalu membayar transaksinya. Alhasil, arus kas pemilik bisnis menjadi sedikit terganggu karena perbedaan produk yang masuk dan keluar.
2. Transaksi Cukup Lama
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa sistem Cash on Delivery atau COD tidak membuat penjual menerima bayaran tepat setelah barang tersebut dikirim. Namun, harus menunggu armada pengangkut mengirim barang tersebut hingga ke tangan pembeli kemudian membayar pada kurir.
Setelah pesanan dibayar, kurir pun masih harus melakukan verifikasi pembayaran ke kantor ekspedisi. Hal tersebut dilakukan tentu setelah pekerjaan kurir rampung di hari itu. Dengan demikian, bayaran atas produk yang sudah dijual tidak bisa langsung masuk ke rekening penjual dengan cepat.
3. Memiliki Biaya Tambahan
Sebagian besar sistem pembayaran online yang menggunakan kartu tidak memberlakukan biaya tambahan. Akan tetapi, COD menerapkan biaya tambahan berupa biaya administrasi atas setiap produk yang dibeli oleh pelanggan. Umumnya, biayanya sekitar Rp1.000 per produk.
Meskipun tergolong cukup murah, namun biaya tambahan tersebut tetap membuat Anda harus menyiapkan dana yang lebih besar dari harga produk. Selain, jika terjadi kesalahan yang membuat produk harus diretur, biaya pengiriman ulang barang wajib ditanggung oleh penjual.
Tips COD yang Tepat
Demi menghindari terjadinya kerugian akibat Cash on Delivery, baik pembeli maupun penjual harus mengetahui tips yang tepat. Berikut ini terdapat beberapa tips yang bisa digunakan saat hendak membeli atau menjual barang dengan cara COD.
Tips untuk Pembeli
- Sediakan uang tunai sesuai dengan jumlah pesanan yang terlampir di halaman aplikasi
- Pastikan alamat rumah serta nomor telepon Anda sudah dicantumkan dengan benar
- Bayar produk kepada kurir dengan jumlah yang sama
Tips untuk Penjual
- Kemas produk dengan rapi dan aman agar tetap dalam kondisi baik diterima pembeli
- Hubungi calon pembeli untuk melakukan konfirmasi pesanan sekaligus memastikan data-datanya sudah benar
Sistem pembayaran Cash on Delivery atau COD beberapa tahun terakhir menjadi sangat digandrungi oleh pembeli. Hal ini disebabkan karena lebih praktis dan bisa memastikan jika produk benar-benar dikirim. Selain itu, pembayarannya dilakukan secara tunai setelah produk diterima.